Kedip mata kantukmu adalah candu
Menelusup ke semua pilar kesadaranku
Memunculkan rasa yang disebut orang, rindu
Kini hari berarti telah berganti definisi
Cukuplah rutinitas mencium takzim tanganmu di depan pintu
Membenarkan letak kerah kemejamu
Berpikir keras soal takaran kopi dan menu sarapanmu
Orang boleh mengernyit, oloklah bahwa hidupku hilang di balik pintu rumah kita yang masih bau cat baru
Ada saatnya aku harus mundur, demi menyokongmu maju
Berani sumpah impianku tetap menggebu layaknya dulu kita masih aku dan kamu
Impianku tak berarti menyusut
Hanya kini berpusat pada satu sumbu : kamu
azeeekkkk
“Ada saatnya aku harus mundur, demi menyokongmu maju”
wuaaa, salam kenal kak monik 🙂
aku suka banget kata-kata kakak, keren, menyentuh 🙂
wah, sudah lama gak nulis ternyata ada lagi yang berkunjung. terima kasih sudah membaca. salam kenal juga :). anak sma 8 ya?
anak sma 1 kak 🙂