Ini negara yang katanya punya banyak sarjana.
Cendikia ternama.
Negeri yang dibanjiri titel S.A.
Sayangnya bukan Sarjana Agama. Tapi Sarjana Anti-susila.
Ini negara yang tersedak, kebanyakan dicekoki moral Pancasila.
Ironisnya, berdampingan lima agama saja tak bisa.
Tunjuk tangan para pemuda!
Ada yang ingat sila kedua Pancasila?
“Kemanusiaan yang Adil Dan Beradab”
Bukankah itu maksud Bung Karno menancapkan nama Indonesia?
Bangsa yang beradab, memanusiakan manusia.
Guru harus menilik, apakah muridnya tahu arti Pancasila?
Atau cuma mangap saja saat upacara.
Pemuka agama perlu merombak materi kajiannya.
Agar jamaah tahu apa pentingnya memeluk agama.
Menajamkan akal, bukan membunuh logika.
Kita patut malu tinggal di negara yang penuh “katanya”.
Katanya digadang-gadang jadi miniatur kerukuna beragama.
Katanya punya identitas multikultur nan jumawa.
Katanya berkomitmen pada perdamaian dunia.
Mari berkaca.
Siap malukah anda, rakyat negeri katanya?