Kenangan tentangmu itu seperti debu. Tapi ia jenis debu yang bandel. Disapu berkali-kali tak juga mau hilang.
Bisakah doa minta amnesia dikabulkan Tuhan?
Terkadang aku ingin punya kemampuan mengendalikan pikiran. Menyumbat semua saluran otak yang berisi kamu dan kenangan.
Sayangnya kamu tak bermain di level rasional. Seenaknya kau jajah lahan perasaan, hingga ku tak bisa acungkan papan penolakan.
Otakku sudah mengajukan daftar panjang mengapa aku harus melupakanmu. Tetek-bengek kecil. Mulai dari kebiasaan malas menata tempat tidur, kegemaran glendotan, sampai masalah utama yang mendasar.
Namun yang di bawah sini belum juga mau berjabat tangan resmi, tanda mengamini. Debu kenanganmu masih saja bertiup di lahan sang hati.
Dan Ramadhan, selalu membawa debu kenangan tersendiri. Yang sejujurnya, tak pernah ingin kusapu pergi…
Posted with WordPress for BlackBerry.
Dan Ramadhan, selalu membawa debu kenangan tersendiri. Yang sejujurnya, tak pernah ingin kusapu pergi…
> how sweet :”)
Terima kasih sudah mampir :).