Kamarku, 9 Mei 2010. 23.35 .
Malam ini kamu datang dengan muka kusut, terlipat berkali-kali.Di hadapan kamera kamu hanya memandangiku lekat-lekat, matamu kesal. Lipatan keningmu dapat jelas kutangkap.
“Kenapa?”, tanyaku hati-hati.
Kamu menggeleng pertanda tak suka hati ditanyai.
“Hariku berat. Jangan tanya kenapa, aku cuma mau melihatmu saja”, suaramu keluar juga setelah kutunggu sekian lama.
Detik selanjutnya mata kita yang bicara. Kata sudah hilang, yang menguap tinggal rasa.
Aku lelah.
Aku pun tersakiti.
Kamu terpaksa?
Tidak. Aku mencoba.
Aku ingin menyerah, kadang.
Wajar. Aku pun begitu.
Sampai kapan?
Aku tak tahu.
Terlalu banyak aku, terlalu berlebih kamu.
Tak ada kita yang meluncur dari ku maupun mu.
“Pergi dulu. Tadi aku tak sengaja makan agar hati setengah basi”
Kau mengangguk. Perdebatan kita terhenti di situ.
Sekam masih menunggu.
Nendra, KEREN… ini fakta atau sekedar cerita?
buat haris yeeeeee