Kamu berkata, di tengah hari, dalam tanah lapang kita…
Bahwa yang kubutuhkan adalah seseorang yang seperti layang-layang
Orang yang bisa terbang tinggi, namun tetap terlihat di mataku
Orang yang bisa menjadi sangat dekat, namun saat jauh tetap dalam genggaman
Katamu,
“Temukan seseorang yang pandai mengendalikan layang-layang.
Ia tahu kapan harus bersejajaran denganmu.
Kapan bisa melepasmu membumbung tinggi.
Namun ia tetap terjaga untuk menarikmu mendekat, saat kau mulai oleng.
Temukan layang-layang mu,
dan terbanglah bersamanya…”
Kini giliranku bertanya,
“Terlintas kah dalam benakmu untuk kembali ke tanah lapang itu?
Lihat, benangnya masih tergenggam di tanganku.
Apa layang-layangmu masih tersimpan?”