baru beberapa hari yang lalu indonesia didera euforia kurban.
pedagang kambing berjejer di sisi jalan.
reklame berbunyi “JUAL HEWAN KURBAN,HARGA NEGO” amat mudah ditemui.
tukang jagal jadi orang paling most wanted seantero kampung.
sate, gulai,kare kambing,daging empal jadi santapan sehari-hari.
Semua orang bersuka ria. Ada yang gembira karena bisa berbagi rizki,ada pula yang tertawa lega akhirnya kebutuhan protein keluarga terpenuhi juga.
Harusnya kurban adalah waktu saat gelak bahagia terdengar di seluruh penjuru nusantara.
Tapi mengapa yang kita lihat justru sebaliknya?
Jerit ketakutan,antrian panjang,aksi sikut menyikut,hingga kumpulan manusia yang saling menginjak adalah wajah hari kurban kita tahun ini.
dimana para politisi yang selalu menjanjikan kesejahteraan itu?
dimana konglomerat yang mampu membeli 10 ekor sapi?
mereka tak tahu, atau memang sekedar tak mau tahu??
pantaskah saudara kita mengorbankan keselamatan mereka demi sedikit daging yang tak tiap hari mampu terbeli?
(kita harus jadi orang sukses teman! kesuksesan dan rasa ingin berbagi akan merubah Indonesia tercinta ini.)